sebuah renungan jelang
akhir 2012
12 .12 . 2012 atau
21.12 . 2012
KERAMAT ATAU KIAMAT
Masih terngiang
diingatan kita begitu popular ramalan suku Maya – Inca tentang prediksi tanggal
12 bulan 12 tahun 2012. Sampai-sampai seorang produser amerika menjadikannya sebuah
film layar lebar dengan judul Kiamat 2012 . Banyak tokoh agama, tokoh
spiritual, tokoh sains tercengang dan mencoba mengkonter film tersebut. Bahkan ada
tokoh agama berkomentar bahwa ramalan kiamat tahun 2012 itu mendahului kehendak
Tuhan, artinya melawan kehendak takdir katanya. Bahkan masyarakat tidak
diperkenankan nonton film itu. Akan tetapi penulis pernah pula membaca ramalan
ditahun delapan puluhan yang disampaikan oleh seorang Sad Guru. Salah satu
ramalan mengatakan bahwa sekitar tahun 2000an akan mulai ada bencana alam yang
ekstrem sehingga terdapat pulau-pulau kecil terutama pulau endapan karang laut
(Atol) akan mengalami tenggelam akibat es kutub meleleh. Nah disini sudah jelas akibat dari pemanasan
global oleh efek gas rumah kaca. Extreme Ice Survey memperlihatkan gambar Birthday
Canyon di Greenland, Samudra Atlantik, begitu es di kutub meleleh membentuk aliran air seperti sungai (
bali post,4/12). Disamping itu, tahun 2012 merupakan salah satu tahun terpanas
yang disampaikan pada konfrensi Doha.
Apakah ini pertanda awal akan tenggelamnya bumi secara perlahan akibat es kutub
meleleh ? Organisasi meteorologi Dunia
mengatakan temperatur global terus meningkat stelah sempat didinginkan diawal
tahun oleh La Nina. Dari semua kekacuan cuaca 2012, hal yang paling
menghawatirkan para ilmuwan adalah hilangnya lapisan Es di Kutub Utara pada
bulan september. Pelelehan es lebih cepat dari prediksi komputer yang menurut ilmuwan.
Nah, kembali kemasalah 12.12.12. atau
21.12. 2012. Apakah angka tersebut merupakan angka keramat? Dimana letak
keramatnya? Mungkin model angka yang datangnya dari tanggal bulan dan tahun
seperti itu hanya ketemu tiap seratus atau seribu tahun sekali. Apabila kita utak-atik angka tersebut ala
matematika sederhana dengan menggunakan operasi hitung seperti penjumlahan dan
perkalian maka dapat kiranya kita urai
seperti : 12 + 12 + 12 = 36, jika angka 36 itu dijumlah ( 3 + 6 ) = 9. kemudian angka 12 . 12 . 12 itu masing-masing
dijumlahkan akan ternjadi 12 itu ( 1+ 2
)= 3 , selanjutnya akan terbentuk angka 3 + 3 + 3 = 9. jika kita lakukan perkalian 12x12x12 = 1728. angka 1728 bila
dijumlah 1+7+2+8 = 18 sama juga 1+8= 9. Sedangkan 12.12..2012 masing-masing
dijumlah akan membentuk angka 1 + 2 = 3 ; 1 +2 = 3 ; 2 + 0 + 1 + 2 = 5. jika ketiganya
dikalikan maka 3 x 3 x 5 = 45.
kalau
dijumlah 4 + 5 = 9. Sementara angka 9 merupakan angka terbesar dari
bilangan desimal ( 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9 ). Angka 9 oleh banyak kalangan
spiritual, Agama dan, kalangan mistik mengatakan angka Unik atau angka Khusus
mungkin sering disebut angka Keramat. Di Bali angka 9 itu sering dikenal denga
kekuatan yang menjaga alam bali yakni Dewa Nawa Sanga. Kenapa angka 9 dianggap
unik, karena anggka 9 dikalikan dengan salah satu angka kemudian dijumlah pasti
kembali 9. misalkan 9x4 = 36, dan 3+6 = 9; dan 7x9 = 63, kemudian 6+3 = 9, yah
emang unit. Apabila kita gunakan operasi pembagian. Seperti angka 1 : 9 = 0, 111… untuk angka 2 : 9 = 0,222…; atau angka 7 : 9 = 0, 777… demikian seterusnya.
Apakah dengan keunikan atas penguraian angka
12.12.12 atau 21.12.2012 menjadi 9 itu dapat dikatakan sesuatu yang kramat
dan atau angka kode menunjukan kiamat
yang berakibat fatal pada kehidupan semesta ?. Jawabnya kita serahkan pada
kebesaran Alam itu sendiri. Apakah mungkin ramalan orang suku Maya menggunakan
cara seperti ini, ataukah memang mereka mendapat bisikan dari alam Brahman?
Sekelumit
Tentang Pralaya ( kiamat )
Menurut keyakinan Hindu maka tidak dikenal
istilah kiamat, akan tetapi yang ada adalah istilah Pralaya. Boleh jadi Pralaya
itu berarti peleburan kembali ketidak berbentuk (awal) dalam bahasa rohani”duk
tan hana paran-paran”, hana Nur . Pralaya itu terdiri dari 4 yaitu :
(1). Maha
Pralaya atau Kiamat total; (2). Naimittika Pralaya, terjadi dalam
satu periode manu, sedangkan dalam akhir manwantara akan terjadi 14 kali
Naimittika; (3). Atyantika Pralaya yaitu pralaya dengan lemampuan spiritual
dengan jnana yang kuat; dan (4). Nitya
Pralaya yaitu proses kematian secara rutin tiap saat, seperti sel yang
mati tiap saat pada tubuh manusia. Apabila
kita bentuk pralaya yang ke- 4, maka kehancuran akan terjadi setiap saat,
seperti kematian manusia setiap detik ada di dunia. Ketahuilah bahwa
keterciptaan semesta berawal dari maha energi spirit, kemudian akan terlebur
kembali oleh maha energi spirt pula. Apabila energi spirit kehidupan ini
menghendaki alam terhancurkan, maka secara perlahan alam akan mulai mengalami
kehancuran. Akan tetapi jika Maha Energi yang menghendaki, maka akan terjadi
Maha Pralaya dengan waktu sangat singkat semesta akan lenyap. Seperti Brahman
menciptakan semesta dengan Maha Energinya sehingga terjadi ledakan besar yang oleh para ilmuwan menyebutnya dengan kata “Big Bang”( ledakan Maha dahsyat ).
Dala Kena Upanisad-Upanisad utama dijelaskan tentang Brahman menguji para
Deva. Sang Energi Agung bertanya kepada deva Agni tentang kemampuannya(sakti)-nya.
Deva Agni mengatakan bahwa dirinya mampu membakar segala sesuatu. Brahman
berkata “ Oh Deva cobalah bakar sebatang
jerami itu”. Deva Agni dengan sekuat tenaga saktinya mencoba membakar jerami
itu, akan tetapi tidak sanggup membakarnya. Setelah itu deva Agni melaporkan
kepada deva Vayu(deva angin). Brahman juga menyuruh Deva Vayu untuk
menghempaskan sebatang jerami itu. Dengan kekuatan energi angin yang dimiliki
oleh Deva Vayu mencoba menghempaskan sebatang jerami tersebut, namun sia-sia.
Setiap deva diuji kesaktiannya, akan tetapi tidak mampu melakukan dengan
sempurna. Kisah ini mengisyaratkan bahwa para dewa tidak akan mampu
menghancurkan secara total alam semesta, akan tetapi hanya mampu melakukan
penghancuran secara parsial denga waktu yang panjang. Hanya Brahman(Tuhan) lah
yang mampu mengembalikan kemayaan Alam semesta ini pada ke keabadian yang maha
uttama dalam waktu sekehendak Brahman(Tuhan) sendiri. Sadari pula bahwa
ketercipataan dan pralaya berjalan setiap detik. Namun kapan akan terjadi pengembalian alam Semesta
ini pada awal penciptaan atau kembali ke titik nol, tiada satupun yang tahu. Ada beberapa ilmuwan
menyatakan bahwa umue semesta ini sampai 10 milyard tahun, sementara sedah
berjalan sampai 5 milyard tahun. Jika itu benar, maka usia pralaya semesta kita
masih tiggal 5 milyard tahun lagi. Nah itu pendapat para ilmuwan, but who knows? Believe it or not, The
answerd is leave in our Soul.!! Ketika kita belum
mampu menemukan jawabnya, maka hal yang terbaik
kita lakukan yaitu berbuat sesuatu yang
tidak ikut merusak alan serta berdoa untuk keselamatan semesta
Seterusnya tugas kita hanya tetap
menjaga spirit kecil kita ini untuk tetap menjaga keseimbangan, agar tidak
diselimuti kekuatan Ego. Ingatlah Alam
tidak akan mampu memenuhi segala keinginan, tetapi alam hanya mampu
memenuhi kebutuhan manusia. Sehingga pralaya semesta dapat berjalan sesuai
dengan waktu Brahman. Bukan karena kehendak manusia untuk menghancurkan.
“SELAMAT MENYAMBUT MENTARI 2013
SEMOGA CAHYA KEDAMAIAN MENGIRINGI”
“OM
LOKA SAMASTA SUKINO BHAVANTU”
“SABBE SATTA BAVHANTU SUKKI TATTA”
![]() |
|||
|
|||
Tidak ada komentar:
Posting Komentar