DARI HEMAT MENUJU HIDUP NIKMAT
“Hemat
Pangakal Kaya”. Adalah sebuah istilah untuk mengingatkan kita untuk
tidak ceroboh menggunakan uang. Hemat bukan berarti kita diajak hidup melarat.
Akan tetapi untuk mampu mengelola kekayaan dengan efektip.sehingga penggunaan
dana tidak konsuntif. Dalam kondisi perekonomian yang tumbuh konstan dan tdak
banyak pengangguran, masyarakat cendrung untk berbelanja lebih banyak sehingga
kecendrungan mengonsumsi marginalnya meningkat dan kecendrungan menabung
marginalnya rendah. Kondisi sebaliknya terjadi jika perekonomian mengalami
banyak pengangguran dan tumbuh sangat lambat. Masyarakat cendrung lebih
hati-hati membelanjakan uangnya. Pembiasaan mengelola keuangan dengan baik akan
mampu menjaga stabilitas keuangannya. Menabung
dibiasakan sejak dini akan menjadi kebiasaan hidup hemat. Jangan hendaknya
menjadi orang yang konsuntif dengan memboroskan uangnya hanya untuk dapat
mengikuti tren(mode). Ada
kata yang indah dalam iklan menabung “ Hari ini menabung, hari esok akan bahagia”,
kalimat itu mengandung nilai kebenaran, karena dengan menyisihkan sebagian
penghasilan atau dananya lewat jalan menabung, satu ketika uang tabungan itu
akan dapat dipergunakan saat amat sangat diperlukan. Ketidak hematan
menggunakan uang, biasanya cendrung terjadi penyesalan belakangan. Untuk itu,
sebaiknya kita belajar hemat sejak dini.
Kederhanaan hidup atau hidup
sederhana lebih dititik beratkan kepada moral, akhlak atau sikap mental seseorang
untuk tidak menggunakan harta bendanya secara boros, secara berlebih-lebihan
dan mubazir, tetapi menggunakan kekayaannya itu sesuai dengan fungsi sosialnya.
Pada dasarnya mereka yang sudah tenggelam dalam hidup boros, kemewahan yang
berlebih dan suka pamer kekayaan senantiasa diliputi keserakahan dan serba
ingin kuasa. Mereka mudah terjerumus dalam perbuatan-perbuatan korupsi,
manipulasi dan sejenisnya. Dengan rasa ketaqwaan yang makin tebal, suatu sikap
dan prilaku untuk selalu merasa bahagia sekalipun dalam penderitaan. Karena
yakin bahwa Tuhan aka selalu ada dan mendampingi kehidupan ini.tetap bergembira
dalam hidup kesederhaan, namun bukan hina.
Berprinsip
hidup swadaya menuju sukses entrepreneur
Swadaya adalah
modal/sikap/sifat hidup manusia wiraswasta yang memilki jiwa inisiatif dan
kemauan kuat, sanggup dan berusaha dengan berdiri diatas kaki sendiri, serta
tidak menggantungkan diri pada orang lain. Dengan prinsip hidup swadaya akan
mampu menumbuhkan sikap mandiri dan percaya pada diri akan lebih tumbuh dan
berkembang. Dengan tumbuhnya rasa percaya diri , selanjutnya tumbuh
kemauan-kemauan baru, kemauan untuk menciptakan, melaksanakan, mengetrapkan
sesuatu. Jiwa swadaya akan mampu mengembangkan wiraswasta dalam
wirausahaan(entrepreneur). Mengembangkan sikap hidup swadaya dapat dimulai dari
membiasakan diri untuk mengembangkan pikirannya dari hal yang sederhana.
Misalnya, mengolah bahan bekas menjadi barang berguna. Mengembangkan model
sesuatu barang menjadi model yang lebih menarik dan bermode. Berusaha menciptakan sesuatu barang yang baru
dengan bahan yang sederhana, akan tetapi dapat menarik konsumen. Disini kreasi
pikiran sangat dibutuhkan. Dari pada itu, pembiasaan untuk selalu berpikir
kreatif, mandiri dan swadaya akan mampu menciptakan sesuatu karya baru. Bukankah dengan pikiran kreatif dan
inovatif akan mampu mengelola hidup ini
lebih hidup?. Jawabnya Tentu.! Kreativitas dan inovasi akan berkembang bilamana
kita mau mengasah kecerdasan dengan optimal, sehingga mindset berubah untuk
menjadi seorang wirausahawan. Seseorang dapat hidup sukses bukan hanya
tergantung pada profesi pagawai negeri saja. Akan tetapi menjadi wirausaha jauh
lebih menjanjikan masa depan, asal dilakukan dengan tekun dengan motipasi dan
percaya diri berdasar semangat kerja keras. Keberhasilan mengelola masa depan
tergantung pada kemauan dan kemampuan diri kita sendiri. Mulailah dari sekarang
untuk memupuk diri dengan disiplin, sederhana dan berprinsip swadaya, niscaya
masa depan nanti akan dapat berbuah
kemantapan dan kematangan hidup. Adalah sebuah kisah seorang milyader berawal
dari hidup swadaya dan sederhana. Dimana awalnya orang tersebut sebagai
pemulung( pengumpul barang bekas ). Mengumpulkan bahan bekas kemudian didaur
ulang menjadi barang yang berharga. Kemudian barang-barang itu dipasarkan
dengan menggunakan komunikasi pemasaran secara modern, maka lama kelamaan hasil
karyanya berhasil masuk pasar internasional. Penghasilannya disisihkan sebagian
dengan menabung dan untuk mengembangkan usahanya. Dalam jangka tertentu
usahanya berkebang pesat dan akhirnya orang tersebut menjadi milyader. Setelah
mencapai sukses orang itu menggandeng orang lainnya untuk diajak mengembangkan
usahanya, serta saling berbagi pada kaum yang masih berkekurangan.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar