
MENU KESADARAN DIRI
Wahai
Jiwa-jiwa yang tercerahkan oleh Tuhan, sadarilah bahwa diri sejati kita adalah
Jiwa (Atma) setitik cahaya, kita ini sejatinya bukanlah badan. Badan ini adalah kendaraan kita. Pikiran kita adalah alat untuk
mempermudah untuk menjalani kehidupan ini. Akan tetapi kita bukanlah badan dan bukan pula pikiran. Sadarilah itu…!
Jiwa
yang sejati itu membawa sifat
Ketenangan, Ketentraman, Kedamaian, Kebahagiaan, Kesejahteraan, Kesentosaan,
Keiklasan penuh dengan Cinta Kasih. Kita sebagai jiwa hanyalah setitik cahaya
yang bersemayam ditengah – tengah tubuh kita, dia adalah energi yang merupakan
sumber hidup kita. Dialah sebagai penerang jalan hidup kita, karena dia adalah
cahya penerang diri. Dia yang abadi.
Sejatinya
jiwa ( Atma ) adalah kebenaran sanatana, penuh cemerlang, tiada terikat akan
ego, bebas, penuh kedamaian, penuh kasih. Inilah sejatinya kita sebagai
manusia. Adakah kita telah melupakan
diri kita yang sejati? Jika jawabnya …ya, maka dari itu marilah mulai saat ini
dan seterusnya wahai jiwa yang tersadarkan, kembalilah kepada kesejatian diri
yang sejati yaitu Atman. Mari kita kembali
pulang kerumah kesadaran diri yang
sesungguhnya. Karena memang kesejatian diri kita adalah setitik cahaya, yang nantinya akan berpulang kerumah cahaya yang maha luas dan Maha Agung sebagai
Tuhan ( Ida Sang Hyang Widhi ).
( From the litle soul to the Great Soul ) .
( From the litle soul to the Great Soul ) .
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar